Rabu, 19 Oktober 2011

Pelajar Indonesia Unjuk Prestasi di World Creativity Forum 2011



Media Online IGCC - Meski belum lama ini kasus tawuran antar pelajar kembali merebak, namun terdapat banyak pelajar yang unjuk gigi dengan menorehkan prestasi. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, prestasi tersebut diukir dalam skala internasional.

Para pelajar Indonesia tersebut berjaya dalam acara World Creativity Forum (WCF) 2011, yaitu sebuah lomba karya ilmiah berskala internasional. Kali ini tema yang diusung adalah Sharing Hope Worldwide Using Social Networking Service (SNS).

Mereka adalah Amirah Ayu Mudhiah Fahren dari SMPN 1 Bogor dan Irfan Shah Akbar Rulianto dari SMPI Al-Azhar 19 yang meraih medali perak pada kategori SMP. Dengan tesis berjudul TREEBEE, mereka mengajak kaum muda untuk memerangi kekerasan di kalangan remaja melalui jaringan media sosial atau Social Network Services (SNS).

Hal ini memungkinkan ajakan memerangi kekerasan di kalangan remaja, seperti aksi tawuran maupun aksi bullying antara senior dan junior di sekolah disosialisasikan pada media sosial. Misalnya, blog, twitter, maupun facebook.

Sementara, dua pelajar SDI Al-Azhar 9 Kemang Pratama, Bekasi, yaitu Muhammad Hanif Afisena dan Drianzka Mayreswara Dewa berhasil menggondol medali perunggu bagi Indonesia pada ajang yang sama.

Pada tingkat SD, mereka diminta menciptakan embrio Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kedua pelajar ini pun menyuguhkan karya bernama MAFIA, yaitu membuat sejumlah menara wifi yang dapat memudahkan anak-anak miskin di daerah perkotaan di seluruh dunia mengakses dunia maya.

WCF kali ini berlangsung di Daejeon Korea Advance Institute of Science Technology (KAIST), Korea pada 7-10 Oktober. Kegiatan ini memiliki misi menyajikan kegiatan berkelas dunia bagi siswa berbakat dan berkecerdasan istimewa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Selain itu, juga berfungsi untuk memberikan inspirasi bagi para guru dan pihak lain dalam mengembangkan program pembelajaran sains dan teknologi yang menantang bagi para siswa.

Lebih dari 50 tim yang berasal dari delapan negara, yakni Thailand, Meksiko, Arab Saudi, Taiwan, China, Singapura, Indonesia, dan Korea Selatan, mengiukuti ajang ini. Dalam acara tersebut, para pelajar harus mempresentasikan karya mereka di hadapan juri dan penonton.(net)

Sekolah Perlu Kembangkan Pendidikan Akhlak dan Budi Pekerti.

Para pimpinan DPR RI -
Anis Matta, Marzuki Ali dkk.
Pimpinan DPR- RI soal Pendidikan di Indonesia


Media Online IGCC - Lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi perlu mengembangkan pendidikan akhlak mulia dan budi pekerti. Hal itu dikatakan Ketua DPR RI Marzuki Alie dalam sambutannya pada acara Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana ke-6 dan Dies Natalies Ke-5, Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/10). Marzuki memaparkan, yang terjadi hari ini adalah hasil pendidikan masa lalu. Saat ini banyak orang yang tidak lagi menggunakan etika dan hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya. “Ada sesuatu yang salah dalam pendidikan masa lalu, oleh karena itu peran para guru sangat penting dan strategis untuk mempersiapkan generasi mendatang yang lebih berkualitas,” ungkapnya.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...