Sabtu, 24 November 2012

DARI CURUP UNTUK PALESTINA

 -IGCC- Curup, Sabtu 24 November 2012 pukul 09.00 WIBB, sekelompok mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Muslim R/L melakukan aksi simpatik untuk memberikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina. Aliansi ini merupakan gabungan dari berbagai elemen Kampus STAIN Curup. Ikut bergabung dalam aksi ini KAMMI, PMII, HMI dan beberapa elkam lainnya. Kumpulan masa terlihat di dua titik yakni di Lampu Merah Simpang Lebong dan di Bundaran Curup. Dalam aksinya, kelompok mahasiswa ini menuntut Pemerintah Indonesia untuk ambil bagian dalam upaya pengakuan kemerdekaan Palestina di PBB dan mendesak PBB untuk mengadili Israel atas tindakan membabi butanya dalam agresi beberapa hari yang lalu.

"Kami mendesak, pemerintah Indonesia untuk turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina." peserta aksi menyuarakan  aspirasinya. Terdengar pula yel-yel yang menghinakan yahudi dan antek-anteknya, "Yahudi Laknatullah, Amerika biadab, Amerika pengecut. Hidup Palestina, Allahu Akbar!"

Free Palestina
Selain berorasi, Aliansi Mahasiswa Muslim R/L juga melakukan penggalangan dana yang nantinya akan disalurkan ke Palestina melalui KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat  Palestina). Anwar, Salah seorang peserta aksi menyatakan bahwa aksi ini akan berlanjut esok hari dengan jumlah masa yang lebih besar. (red)


Berorasi, sambil menggalang dana...
(tapi tetep narsis)
>SAVE PALESTINA<


Aksi Injak bendera Zionis Israel...






  Bagi kawan-kawan yang ingin menginfakkan hartanya, donasi dapat disampaikan melalui:
BSM 701 836 2133
BCA 760 032 5099
Info lebih lanjut hub: 021-7812 311

Minggu, 18 November 2012

OMG goes to Lebong Selatan

-IGCC-


sobat IG-ers masih ingat OMG..??
itu loh..Outbond Mentoring Gaul-nya IGCC yang punya Jargon 'Lue Gue Fren'..
klo misal masih lupa ingat ingat..mampir ke postingan ini ya..

setelah menuai sukses beraksi di dalam kabupaten, OMG melebarkan sayapnya hingga Lebong Selatan, sob...


Dengan diundang nya IGCC ke Lebong, semakin membuktikan IGCC mulai dikenal sobat IG-ers dari luar kabupaten Rejang Lebong, alhamdulillaah..

Pelatihan Kerohanian Sekolah yang sekaligus meramaikan tahun baru hijriah ini di laksanakan Ahad, 11 November 2012 lalu. Sekitar pukul 9.00 pagi, Tim IGCC yang diketuai Pak Dody tiba di lokasi dan disambut waka kesiswaan SMAN 1 Lebong Selatan, bapak Nur Fauzan, S.Pd.


Pelatihan tersebut dihadiri sekitar 50-an siswa. 7 siswa merupakan teman-teman dari MAN Talang Leak yang didampingi ibu Rewi Arisandi, S.Pd.

Para peserta sangat antusias mengikuti materi keorganisasian yang dipandu kak Regan dari tim BRS IGCC
 
  

 lalu seru-seruan juga bersemangat mengikuti games outdoor bersama kakak-kakak tim OMG IGCC..


bingung mau diapain sih ni duz..??

hup hap hap..tangkaaappp..



nyeraaaahhh.. >_<
tanya ahlinya.. :D

ehh..tu airnya jangan ditaruh di kantong ane gan..

Ba’da zuhur, khusyuk memuhasabah diri penuh motivasi bersama kak Catur yang juga tim media IGCC.


jelang pukul 15.00..rangkaian agenda OMG selesai..
sayonaraaa..







***
mau rame-rame-an juga di sekolah atawa di kampus sobat IG-ers??
silah kontak FB IG..atawa email ke redaksi.iqrageneration@gmail.com

karna LOE GUE, FREN..

Jumat, 09 November 2012

tips tetap sehat di musim hujan

-IGCC-

Assalamu'alaykum Sobat IG..Kayaknya mulai musim hujan lagi ya..





Pada musim hujan seperti sekarang ini, kondisi tubuh bisa menjadi tidak menentu. Jika kondisi sobat dalam keadaan menurun, penyakit akibat cuaca rentan menyerang, seperti batuk, flu, alergi, atau demam.

Meski tergolong penyakit ringan, tapi bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk menghindari penyakit karena hujan, simak tipsnya berikut ini.


1. Minum Teh Herbal
Buatlah teh herbal panas yang bisa menghangatkan tubuh. Teh herbal mempunyai berbagai macam kandungan, seperti lada, cengkeh, jahe, daun teh, mint, basil, dan ramuan tradisional lainnya. Tenggorokan merupakan bagian tubuh yang rentan terhadap dingin. Jika Anda minum teh herbal setiap pagi selama musim hujan, hal ini cukup efektif membantu Anda terhindar dari penyakit akibat hujan. Selain itu, teh herbal dapat menyembuhkan batuk dan pilek.


2. Gunakan Minyak Kayu Putih
Musim hujan sangat mudah untuk terserang flu. Untuk itu, Anda membutuhkan minyak kayu putih untuk mencegahnya. Berikan 4 tetes minyak kayu putih di atas sapu tangan yang dapat hirup aromanya. Minyak kayu putih memiliki aroma khas yang membuat Anda bisa bernafas dengan lega. Selain itu oleskan minyak kayu putih di bagian leher dan kepala agar terhindar dari masuk angin.

3. Bersihkan Kaki Setiap Habis Berpergian
Kaki berfungsi untuk berjalan yang menyebabkan banyak kuman menempel. Apalagi ketika musim hujan, genangan air yang kotor bisa membuat kaki terkena penyakit air, seperti kutu air. Untuk itu, Anda harus rajin mencuci kaki setelah berpergian. Agar lebih efektif menghilangkan kuman, Anda bisa rendam kaki dalam air hangat, diamkan selama 5 menit, kemudian cuci dengan sabun antiseptik. Cara ini bagus untuk memerangi penyakit.

4. Banyak Minum Air Hangat
Musim hujan otomatis udara pun menjadi lebih dingin, meski Anda memiliki kebiasaan minum air dingin, sebaiknya hentikan dulu kebiasaan Anda. Hal itu dapat membuat Anda sakit. Beralihlah dengan rajin minum air hangat. Anda bisa mencampur daun mint untuk menghindari penyakit dan membuat tubuh lebih hangat.



tetap semangad dalam kebaikan walau musim hujan ya.. ^_^







psikologi: alternatif solusi atasi tawuran

-IGCC-
 13489504309934183

Turut prihatin atas terjadinya tawuran pelajar di Curup baru-baru ini. Padahal, sudah banyak usaha yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya tawuran. Namun, semuanya tidak efektif. tawuran tetap berlanjut. Kenapa?

Hariyanto Imadha, seorang Pengamat Perilaku Sejak 1973, menuliskan hasil pemikirannya yang dipublikasikan di kompasiana september lalu. dari artikel tersebut, ada beberapa hal yang perlu kembali kita cermati terkait usaha mencegah dan mengatasi tawuran antar pelajar.

*** 

Beberapa gagasan yang keliru untuk mencegah dan mengatasi tawuran

1. Membuat program-program persahabatan antarsekolah, terutama sekolah-sekolah yang berdekatan

Logika awalnya, dengan adanya proses saling kenal, maka diharapkan tidak akan terjadi tawuran sebab tawuran dilakukan oleh mereka yang tidak saling mengenal. Hal ini sudah dilakukan beberapa sekolah, namun tawuran tetap saja terjadi. Kenapa? Sebab, konflik pribadi bisa saja terjadi dua pihak yang saling mengenal. jangankan sesama pelajar, konflik sesama saudarapun bisa terjadi. Hal tersebut terjadi karena ada masalah.

2. Membangun pos pemantauan dan penjagaan atau pos terpadu di antara sekolah-sekolah yang berdekatan.

Logika awalnya, dengan adanya pos terpadu, maka tawuran akan segera terdeteksi dan pihak petugas pos terpadu akan segera memanggil bala bantuan untuk mencgah terjadinya tawuran. Itu kalau tawuran terjadi di dekat pos terpadu. Kalau terjadi agak jauh atau jauh dari pos terpadu, apalagi tidak terpantau, tentu tawuran tetap bisa terjadi di tempat lain. Bisa jadi, pihak penyerang sudah menunggu di tempat tertentu.

3. Penanaman moral religi melalui ceramah-ceramah agama yang diadakan di sekolah

Logika awalnya, agama efektif untuk mencegah moral buruk. Diberi contoh, tidak pernah terjadi tawuran antar pondok pesantren. Namun logika inipun keliru, karena ada juga lulusan pondok pesantren yang justru jadi teroris. Agama adalah pedoman perilaku, bukan penentu perilaku. Artinya, yang menentukan perilaku tawuran adalah pelajar sendiri, bukan agama. Itulah sebabnya, walaupun mata pelajaran agama ditambah, tawuran tetap terjadi.

4. Memberikan pengertian tentang hukum dan sanksi hukum akibat tawuran

Logika awalnya, dengan mengetahui adanya sanksi-sanksi hukum yang berat, maka diharapkan pelajar akan takut tawuran karena sanksi hukumnya sangat berat, apalagi kalau sampai menganiaya atau membunuh. Namun harus dipahami, semua pencerahan hukum sifatnya terbatas pada teori saja. Yang bisa jadi mudah dilupakan pelajar. Manakala mereka tawuran, mereka lupa terhadap semua pencerahan hukum.

5. Memberikan pengertian kepada para orang tua pelajar agar memberikan pendidikan yang efektif di rumah.

Logika awalnya, dengan adanya pendidikan yang dilakukan orang tua, maka diharapkan para pelajar bisa memiliki moral yang baik. masalahnya adalah, di luar rumah, kedua orang tua tidak akan mampu memantau perilaku anaknya. Dengan demikian, pelajar tersebut masih bisa terpengaruh oleh ajakan-ajakan untuk tawuran.

6. Mengadakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat

Logika awalnya, dengan adanya kegiatan tersebut, maka diharapkan para pelajar tak sempat lagi memikirkan tawuran. Namun harus dipahami bahwa kegiatan tersebut sifatnya hanya sementara saja. Selesai melakukan kegiatan ekstrakurikuler, maka konsep perilaku tawuran tetap dimiliki para pelajar.

7. Memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah agar para pelajar lebih disibukkan pada soal pelajaran.

Logika awalnya, dengan diberikan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan rumah, maka para pelajar diharapkan rajin belajar di rumah atau belajar kelompok agar mempunyai kesibukan yang positif. Tetapi, tugas demikian bisa jadi justru menjadi beban psikologis yang berat, sehingga untuk pelampiasannya bisa saja salah satunya yaitu ikut tawuran.

***


Beberapa gagasan yang keliru untuk mengatasi tawuran yang telah terjadi

1. Menjatuhkan skorsing bagi para pelaku tawuran. 

Logika awalnya, dengan adanya skorsing beberapa hari , diharapkan pelajar menjadi jera dan tidak ikut lagi tawuran. Namun, yang dilupakan dalam logika ini yaitu, pelajar yang terkena skorsing, boleh jadi bukannya jera, namun justru menaruh rasa dendam yang suatu saat akan meledak dalam bentuk tawuran.

2. Mengeluarkan pelajar yang terlibat tawuran dan tindak pidana

Logika awalnya, dengan dihukum secara pidana dan dimasukkan ke LP (Lembaga Pemasyaraatan) maka diharapkan akan membuat jera si pelaku ataupun teman-temannya. Namun, bisa jadi, justru mereka yang di-LP-kan, sesudah keluar dari LP, justru akan menjadi “monster” yang lebih mengerikan. Bahkan bisa menghasut adik-adik pelajar di sekolahnya.

3. Memindahkan sekolah ke tempat lain

Logika awalnya, kalau lokasi sekolah dipindah, maka diharapkan tidak terjadi gesekan-gesekan sosial dengan pelajar lain, sebab lokasi sekolahnya berjauhan. Betul, lokasi sekolahnya berjauhan. Tetapi ketika pulang sekolah, mereka bisa saja dicegat para pelajar lain sebagai pihak penantang atau penyerang.

4. Memutasikan atau memecat kepala sekolahnya

Logika awalnya, dengan cara memutasikan atau memecat kepala sekolah, maka diharapkan kepala sekolah yang baru akan lebih bersikap berhati-hati dan akan mendidik para pelajarnya sebaik mungkin. Teorinya begitu. namun, hal demikian tidak efektif karena kemampuan kepala sekola terbatas. Tidak mungkin bisa mengawasi semua para pelajarnya, apalagi di luar sekolah.

5. Menyerahkan pelaku tawuran dan tindak pidana ke kepolisian

Logika awalnya, sama dengan uraian sebelumnya, yaitu diharapkan para pelajar akan jera akibat hukuman tersebut. Tentu tidak efektif karena justru bisa merusak cara berpikir mereka yang ditahan.

6. Menurunkan status/akreditasi sekolah yang terlibat tawuran

Logika awalnya, dengan diturunkan status/akreditasi sekolah, maka pihak sekolah terutama pihak kepala sekolah merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki situasi dan kondisi sistem pendidikan di sekolahnya. Namun, lagi-lagi cara ini tidak efektif, karena tidak ada pengaruhnya terhadap perilaku para pelajar.

7. Kerjasama antara sekolah, orang tua pelajar, pemerintah, polri dan masyarakat.

Logika awalnya, dengan adanya kerjasama sekolah, orang tua pelajar, pemerintah, polri dan masyarakat, maka ttawuran bisa diatasi. Antara lain pihak polri dengan cepat bisa menangkap para pelaku tawuran, terutama yang membawa senjata, terutama senjata tajam atau bahkan mungkin senjata api. Logika ini terbatas pada cara menanggulangi tawuran, bukan pada logika pencegahan terjadinya tawuran.

 ***


Pendekatan dan pencerahan psikologis untuk mencegah terjadinya tawuran
Harus dipahami bahwa tawuran merupakan perilaku tawuran. Perilaku tawuran erat hubungannya dengan emosionalitas dan rasionalitas para pelajar, di mana saat tawuran, emosionalitas lebih berkuasa daripada rasionalitas.

Oleh karena itu, solusi terbaik yaitu solusi yang berhubungan dengan substansi daripada emosionalitas-rasionalitas para pelajar. Artinya, perlu adanya pendekatan psikologis selama mereka berada di sekolah. Mereka harus mendapatkan pencerahan-pencerahan psikologis dari pihak yang kompeten dan mempunyai keahlian atau kompetensi di bidang itu.

Menanamkan kesadaran bahwa tawuran itu tidak ada segi positifnya. Menanamkan cara berpikir positif tentang bagaimana cara menyeleesaikan masalah secara baik-baik. Mengajari bagaimana caranya menghindarkan diri dari terjadinya tawuran. Memberitahu bagaimana caranya menyelamatkan diri dari bentrokan antarpelajar. Membeitahu tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah secara baik-baik.Menanamkan faham bahwa mengalah bukanlah kalah. Mengajarkan bagaimana usaha untuk mengendalikan emosi-negatif menjadi emosi-positif.

Mengubah mindset para pelajar
Singkatnya, solusi terbaik yaitu adanya program mengubah mindset para pelajar dari perilaku pro-tawuran menjadi perilaku anti-tawuran. Perlu, program latihan pengendalian emosi dan semacamnya.Untuk itu, dibutuhkan pencerahan-pencerahan psikologis yang langsung menyentuh kejiwaan para pelajar. Tentu, harus dilakukan oleh pihak yang mempunyai keahlian untuk itu.



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...